Kesatria di Daerah Terdepan
Terhitung sejak tahun 2011, pemerintah membuat gebrakan dalam bidang pendidikan yakni Sarjana Mendidik di daerah 3T (Terdepan, Terluar dan tertinggal). program ini merupakan jawaban atas berbagai masalah pendidikan di Indonesia, khususnya ketiadaan guru di daerah 3T. Tak kurang dari 2400 sarjana yang telah terpilih melalui tes dan penempaan diberangkatkan dengan misi nan mulia yakni menepati janji kemerdekaan Indonesia tentang mencerdaskan kehidupan Bangsa.
Dari sekian "pahlawan pendidikan" tersebut, kali ini akan admin tampilkan salah satu diantaranya, yakni Aran Satria. Lahir di Padang pada Januari 1990 ini memang sosok yang begitu santun dan bersahaja namun sangat berkarakter. Dari arti namanya saja Aran (Anak Rantau) dan Satria (Pahlawan), sudah seakan akan menunjukkan takdirnya untuk menjadi salah satu pahlawan pendidikan di pelosok nusantara.
Aran Satria di kalangan masyarakat Ruteng Nusa Tenggara Timur, memang dikenal sebagai sosok guru yang sangat rajin dan pandai. Tidak hanya itu saja bahkan beliau dikenal sangat inovatif dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, berbagai model dan media pembelajaran dipakainya untuk menunjang keberhasilan pembelajaran.
Selepas pengabdian SM-3T selesai, kemudian beliau melanjutkan PPG di Universitas Negeri Semarang selama satu tahun. selama masa kuliah PPG beliau banyak menuai pujian dan kekaguman baik dari teman-temannya maupun para dosen yang dibuat takjub dengan kepandaiannya. Bahkan demi menunjang keberhasilan penanaman karakter pada siswa, beliau sampai mengadakan penelitian penanaman karakter di salah satu Pondok Pesantren di Semarang untuk dapat diterapkan di kelas.
Rasa Pengabdiannya untuk masyarakat pelosok benar-benar tidak pernah surut, pada tahun 2013 beliau berniat mengikuti tes CPNS di Kabupaten Mesuji Lampung, dan ingin mengabdi disana. beliau berkeinginan mengabdi di Mesuji karena melihat daerahnya yang masih sangat membutuhkan guru. bahkan demi niat mulianya ini beliau sempat dalam perjalanan ke Kabupaten Mesuji mengalami cobaan yakni bus yang ditumpangiya ditembak orang tak dikenal, namun Alhamdulillah beliau masih diberikan keselamatan. Bahkan kejadian tersebut tak mengurangi sedikitpun niatnya untuk melanjutkan tekad mengabdi. namun sepertinya Tuhan belum berkehendak, sehingga Aran belum diterima mengabdi di Kabupaten Mesuji.
kegagalannya di Mesuji, tak melunturkan niat Aran Satria untuk terus mengabdi. hal ini dibuktikan dengan pengbdiannya di SMP IT PAPB di Semarang dan ketika masuk bekerja langsung menjadi Wakil Kepala Sekolah karena Kepala sekolah sudah tahu kehebatan beliau. Namun hingga saat ini masih terbersit kenginan yang kuat nan mendalam, suatu ketika akan mengabdi kembali di daerah terdepan. sehingga beliau sangat berharap bisa ikut Program Garis Depan untuk menjadi salah satu Pahlawan Pendidikan Indnesia.
Demikian ulasan tentang Aran Satria, Kesatria di daerah terdepan semoga dapat menginspirasi pembaca sekalian. dan umtk Aran Satria tetap semangat dalam mengabdi untuk negara. Perjuanganmu masih ditunggu oleh Indonesia. Salam Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia.
sungguh sangat hebat pengabdianmu saudaraku. salutttt!!!!
ReplyDelete;-(
Delete